Sabtu, 13 Oktober 2018

CONTOH KURIKULUM TIM LAPANG DIKLAT CALON ANGGOTA BARU PRAMUKA


CONTOH KURIKULUM TIM LAPANG DIKLATCAB

A.    LANDASAN
1.   Perlunya menanamkan prinsip dasar UKM Gerakan Pramuka Universitas Jember (Sayeg Saeka Praya) kepada peserta;
2.   Perlunya Membentuk calon anggota yang baik secara kecapakan maupun mental;
3.  Perlunya menumbuhkan harmonisasi antar peserta, peserta dengan reka kerja, dan peserta dengan UKM Gerakan Pramuka Universitas Jember

B.     TUJUAN
1.      Agar tercapainya kualifikasi peserta yang sesuai dengan tujuan DIKLATCAB 2018.
2.      Mengontrol tercapainya tujuan DIKLATCAB 2018
3.      Memberikan pembinaan mental dan motivasi kepada peserta DIKLATCAB 2018

C.    KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1.      Mengevaluasi pergerakan peserta diklatcab 2018
2.      Mengevaluasi kebersamaan dan tanggung jawab peserta diklatcab 2018
3.      Mengaplikasikan wawasan yang didapat peserta diklatcab 2018
4.      Mengevaluasi pemahaman kepramukaan dan tri darma perguruan tinggi
5.      Mengaplikasikan anggota Pramuka Universitas Jember yang komunikatif

D.    STRUKTUR

No
Kompetensi
Alokasi waktu
Ket.
1
Mengevaluasi pergerakan peserta diklatcab 2018
295 Menit

2
Mengevaluasi kebersamaan dan tanggung jawab peserta diklatcab 2018
325 Menit

3
Mengaplikasikan wawasan yang didapat peserta diklatcab 2018
300 Menit

4
Mengevaluasi pemahaman kepramukaan dan tri darma perguruan tinggi
270 Menit

5
Mengaplikasikan anggota Pramuka Universitas Jember yang komunikatif
270 Menit



E.     EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan terdiri dari beberapa bentuk:
1.      Evaluasi lisan
Evaluasi lisan merupakan evaluasi langkah awal dan pertama yang dilakukan sebelum melakukan evaluasi fisik. Evaluasi ini hanya berupa tindakan-tindakan ringan seperti teguran dan bentakan. Selain itu, evaluasi ini hanya berlaku terhadap pelanggaran-pelanggaran ringan saja.
2.      Evaluasi fisik
Evaluasi fisik ditujukan untuk melatih fisik peserta maupun mental yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Evaluasi fisik juga memiliki batasan tertentu, contoh: Panitia tidak diperbolehkan untuk menampar, memukul, menendang, dsb. Jenis evaluasi ini tidak harus dilakukan pada setiap sesinya apabila sudah dirasa cukup dengan evaluasi lisan. Cukup dalam artian peserta sudah mampu menyadari kesalahan yang diperbuat, sekaligus menemukan solusinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar